Tuesday, November 24, 2015

A Midsummer Night’s Dream by Sebastian Gunawan




Mendengar judul fashion show kali ini kita pasti teringat dengan cerita karya William Shakespeare tentang kisah cinta  segiempat antara Hermia, Lysander, Helena, dan Demetrius di Hutan Peri Raja Oberon dan Ratu Titania. Dengan cerita cinta yang rumit dengan sedikit sentuhan komedi ini saya berpikir bagaimana seorang Maestro seperti Sebastian Gunawan memvisualisasikan karya Shakespeare ini menjadi nyata. Saya mulai mereka – reka dalam hati bagaimana detil kisah ini hidup menjadi satu pakaian yang merangkum kisah cinta ini.




Pada tanggal 19 November 2015 lalu di Ciputra Artpreneur Galerry, Jakarta rasa penasaran saya pun terjawab. Ternyata Sebastian Gunawan dan Christina Panarese lebih menekankan ke kejadian di hutan enchanted dengan kisah cinta sepasang manusia yang digoda oleh peri – peri. Maka dari itu mulai latar panggung ditata sedimikian rupa seperti hutan enchated. Visualisanya berhasil dengan sangat baik, terasa sesaat saya masuk ke venue saya terpana dengan tataan panggung dengan pohon dan bunga yang ditata dengan lampu – lampu yang menghiasi ruangan membuat saya merasa ada didalam hutan peri Ratu Titania dan Raja Oberon.

    (sumber : www.weddingku.com)

Saat saya hanyut dalam kekaguman  alunan lagu loving you minnie riperton mulai mengalun dengan lembut diiringi suara kicauan burung. Lalu mulai satu persatu model yang disulap menjadi peri – peri hutan pun berjalan.Tak hanya itu 80 busana koleksi dari rancangan lini utama Seba yang terdiri dari gaun-gaun cocktail hingga gaun malam panjang ini menunjukkan detil hutan dalam setiap busananya dengan yang juga terinspirasi dari Marie Antoinette 1780-an dan glamoritas tahun 1950-an. Seba menggabungkan segalanya menjadi kesatuan visual yang tampak indah, elegan, dan modern.

       (sumber : www.weddingku.com)

    (sumber : cnn indonesia)
  

   (sumber : tribunnews)
   
Alur peragaan baju yang diawali dengan dress bernuansa putih dan kuning Di sekuen awal menandakan warna pagi hari di hutan magis ini, Seba menampilkan indahnya pagi dengan dress-dress bernuansa putih dan kuning. Terusan dengan manik berkilauan dihadirkan dalam berbagai potongan khas berlenggan di panggung fashion show misalnya peplum, cape, serta berstruktur. Busana dengan cape terlihat sungguh elegan dan anggun bahannya mengalir seperti air, feel dari busana ini sangat kuat dan feminism model berjalan seakan menggoda penonton dengan keindahan baju ini seperti saat kita ada dalam hutan tersihir dengan keindahan alam hal ini terjadi dalam hitungan detik ketika saya melihat karya Maestro ini.  Adapun aksen tumpukan ruffle dan lipit yang menambah femininitas.

                          (sumber : okezone)
                        
   



Diikuti dengan gaya warna yang lebih dramatis gaun – gaun berwarna emas dengan ruffle serta lipat seakan menandakan suasana hutan yang pada sore hari. Detil kayu yang dibuat dengan bahan motif berserat dengan dipotong secara lasercut Selanjutnya ‎gaun berwarna emas dengan detail ruffle serta lipat yang lebih rumit ditampilkan. Kerlap kerlip busana yang merupakan visualisasi dari kunang – kunang terlihat hidup di busana – busana ini.

   (sumber : www.glitzmedia.com)
Seakan Seba tak cukup membuat saya berdecak kagum muncullah baju deng an material transparan bernuansa pink Jika sebelumnya Seba banyak bermain dengan material tebal bertekstur, ‎selanjutnya ia banyak menggunakan material transparan bernuansa pink. Bahan chiffon, organdi, sutera, hingga taffeta banyak permainan tekuk yang mewakili bentuk dedaunan dan kelopak bunga yang mengembang. Feel dari cerita shakespears dihutan ini semakin terasa magisnya. Sambil menikmati visual yang indah saya berpikir Sebastian Gunawan berhasil membuat karya ini seperti sebuah keajaiban alam, jika kita ingat hutan itu sangat rumit dengan tumbuhan – tumbuhan dan segalanya tumbuh tanpa kita sadari dan terlihat menjadi satu kesatuan visual yang apik tapi di mata kita kerumitannya terlihat begitu simple itulah yang Seba lakukan dengan lininya kali ini.

   (sumber : www.glitzmedia.com)
    (sumber : cnn indonesia)

Seba menutup peragaan dengan menampilkan nuansa malam. ‎Kali ini, bahkan hadir sebuah jumpsuit warna hitam dengan ikat pinggang manik berkilauan. Adapun opsi jumpsuit yang ditampilkan dengan aksen peplum. Sementara gaun hitam dengan material bercorak cukup banyak ditampilkan dengan siluet ball gown.

   (sumber : beritasatu )


Secara live detil yang saya deskripsikan sungguh terlihat effortless dan indah busana hautte couture karya Sebastian gunawan ini berhasil menampilkan tak hanya cerita , visual, keindahan,dan kualitas handcraft yang tinggi disaat yang bersamaan. Karya Sebastian gunawan ini memang layak dihargai Asian Couture Federation karena ia pantas menyandang predikat sebagai couturier atau perancang adibusana karena konsistensi Seba dalam merancang selama lebih dari dua dekade, ditambah teknik jahit dan inovasi mode.






No comments:

Post a Comment